BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

wily_astri

Minggu, Maret 28, 2010

Keterlanjuran Yang Sering Menjadi Kambing Hitam

_ Kekeliruan terbesar dari segala pilihan hidup yang keliru, adalah keengganan keluar dari kekeliruan itu dengan dalih segalanya telah terlanjur, dengan alasan bahwa sudah kepalang basah. Padahal keterlanjuran hanyalah dimensi waktu bagi sebuah tindakan, peristiwa, dan juga pilihan-pilihan perilaku manusia. Ia tidak memberi makna pemaksaan, bahkan tidak juga makna ketidakberdayaan. Keterlanjuran__ dalam konteks orang-orang yang tidak mau keluar dari jalan yang salah__ sesungguhnya hanya pengulangan secara sadar dan terus-menerus atas tindakan-tindakan yang salah tersebut...


_ Keterlanjuran yang dipakai sebagai dalil sebuah perbuatan buruk, dari waktu ke waktu akan digantikan oleh menyatunya keburukan itu dalam kepribadian, sikap, dan bahkan watak. Bila itu terjadi, maka tidak penting lagi apakah seseorang terlanjur atau tidak. Sebab yang ada bahwa perilaku buruk itu sendiri telah menjadi kebutuhan psikologisnya. Ia akan terguncang dan gelisah kalau tidak melakukan keburukan itu.. Ini adalah fase tersulit bagi jiwa seseorang manusia. Seperti dijelaskan Rasulullah, ini adalah fase di mana keburukan dan kejahatan telah menghitamkan hatinya. Setelah satu demi satu keburukan itu membekaskan titik hitam, lalu dengan dalih keterlanjuran_ titik-titik hitam itu semakin banyak, seiring kian banyaknya pula keburukan berikutnya. Tak ada cahaya iman yang bisa menembus penutup hitam itu. Pesona-pesona keburukan itu sendiri menjadi ruang yang sangat menyenangkan bagi syetan. Maka, pertarungan melawan pesona-pesona keburukan dan kejahatan itu membutuhkan kekuatan. Bahkan pada detik-detik awalnya. Begitulah agama kita mengajarkan, agar tak ada celah bagi makna keterlanjuran yang disalahartikan.


SUMBER : Majalah 'Tarbawi'

0 comments: