BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

wily_astri

Selasa, Agustus 02, 2011

Sindikat penipuan part.1

Sindikat penipuan part.1
oleh Wilyastri'siikapaskecil Einsteinium pada 13 Juli 2011 jam 17:01

Sabtu/10 juni 2011

hmmm, sebentar lagi minggu tenang segera berakhir, & hari senin ini aku akan mulai finaltest..
Rasanya aku benar2 belum siap menjalaninya, masih sedikit perbekalan & persiapan yang akan ku bawa menuju hari itu..
Hahhh, aku menghela napas panjang. Hari ini aku harus kembali ke kota perantauan.. Yahhh, aku harus kembali menjalani hari2 di ibukota provinsi ini.. Rasanya waktu kebersamaan dua hari di kampung halaman terlalu singkat.. Tapi mau dikata apa lagi, aku harus menghadapi ujian akhir semester..

ku cium adik2ku, ku peluk mama, & ku cium tangan papa, seraya meminta do'a dari mereka untuk perjalananku, ujian2ku, & hari2ku.. Huahhh, beginilah setiap ingin berpisah, selalu saja raut kesedihan nampak di wajah, seandainya bisa ingin ku tahan langkah, ingin aku berbalik arah... Namun, tentu saja tidak demi masa depan cerah...

Hari ini papa mengantarku menuju terminal. Langsung saja aku masuk taksi dan berangkat menuju kota Banjarmasin..

Penumpang hanya sedikit.. Hmmm, untung saja di sampingku ada ibu yang membawa anak kecil. Setidaknya ini lebih menghibur suasana hatiku, dan jadi ada teman ngobrol deh, hehe..

Sayang sekali, ibu itu turun di kota Rantau..
Baiklah, perjalanan harus tetap dilanjutkan..

***
Tanpa terasa aku sudah sampai di depan terminal kota Banjarmasin. Kali ini aku memilih untuk turun di sini saja, daripada aku harus menunggu keberangkatan "yellow taxi" ataupun harus naik ojek mahal..

Hati sempat bimbang. Awalnya ingin naik ojek, tapi tiba2 aku berubah pikiran demi mengirit uang. Akhirnya akupun naik 'yellow taxi'..

Di tengah perjalanan, salah seorang penumpang taksi melontarkan pertanyaan kepada kami, katanya sih ingin ke pelabuhan mau pulang ke Berau, dan kata bapak ini beliau dari Sumba & membawa rombongan ada 10 orang.. Beliaupun menanyakan harga tiket dan bilang tidak punya cukup uang.. Dan kemudian, beliau kembali bertanya dengan begitu sopannya, menanyakan tempat jual barang2 antik. Salah seorang penumpang yang mengaku dari museum Banjarbaru ingin melihat benda tsb. Dikira guci, eh ternyata bukan, apalah namanya aku kurang tahu, terlihat seperti benda ringan bentuknya bulat warnanya hitam dan pakai karet gelang..
Orang (yang ngakunya) dari museum mengambil benda itu lalu mulai mendeskripsikan kelebihan2nya.. Katanya sih ya, benda ini bisa menyembuhkan orang sakit, bahkan yang stroke sekalipun. Yang belum punya anak bisa punya anak, yang belum menikah bisa segera dapat jodoh, dan banyak lagi yang lain2nya.. Nah, kalau benda ini asli, katanya akan menyambar apalah gitu aku juga kurang memperhatikan..

Dengan ekspresi yang meyakinkan, orang itu menyimpulkan bahwa benda ini asli..
"Aku bawa uang pas2an nih jadi ga bisa beli, bapak mau ga ikut ke rumah saya dulu ke Sultan Adam, nanti saya bayar benda ini?" ucap orang itu dengan gaya yang begitu ingin membeli.
"Ga mau saya, Pak", jawab si Bapak..
Lalu Bapak itu menawarkan kepada penumpang lain, & ada salah seorang penumpang lagi (juga pria) yang mencoba meyakinkan agar ada yang mau membeli, niat menolong orang yang sedang kesusahan katanya..
Ku lihat beberapa penumpang acuh tak acuh, namun ada seorang cewek (sepertinya belum menikah) yang tertarik. Dua orang tadipun berusaha meyakinkannya, dan akhirnya cewek itu mau membayar 200rb. Si Bapak minta tambah 50rb lagi, cewek itupun memberikan..

"Astaghfirullaah", bisikku dalam hati.. Betapa mudahnya terpengaruh.. Apa bedanya ini dengan syirik? Sama saja menganggap benda itu jimat bukan? Aku bertanya-tanya dalam hati..

Kali ini supir mau pulang ke Kayutangi, jadi aku tak perlu ganti taksi..
Pria tadi turun lebih dulu.. Namun, dua orang turun berbarengan di dekat Hotel Arum.. Hmmm, ini mulai aneh ku rasa. "Padahalkan Bapak itu mau ke Trisakti, terus kenapa turun di sini? Upz, mungkin mau minta bantuan dengan orang itu, katanya orang itu tahu tempat pembelian tiket. Tapi, kenapa di sini? Dan kenapa Bapak ini malah mampir di tempat penjualan koran & majalah? Dan kenapa orang itu meninggalkan bapak tanpa permisi? Kalau bapak benar2 tidak tahu daerah sini, ga mungkin bapak membiarkan orang itu jauh melangkah? Dan kenapa tadi bapak ga ikut saja dengan cewek ke trisakti?". Pikiranku mulai berkecamuk dan hatiku penuh tanya.. "Hah, sudahlah, tak ingin berburuk sangka"..

***
Aku turun di depan gang, lalu berjalan tertatih-tatih membawa bekal yang berat ini.
Sesampainya di asrama putri agung III, akupun menceritakan hal ini. Namun, mereka semua bilang itu adalah penipuan..
Entahlah, hal ini belum terpikir olehku..


BERSAMBUNG .........

0 comments: